Malam ini kau pulang kantor
Ku lihat ada gincu merah di dasimu
Bau parfum merah yang sering kau pakai
Curiga aku jadi curiga
Ku lihat ada gincu merah di dasimu
Bau parfum merah yang sering kau pakai
Curiga aku jadi curiga
Seringkali kau buat alasan
Terlambat pulang karna banyak pekerjaan
Katanya kau rapat, katanya kau lembur
Mengapa aku s’lalu percaya
Terlambat pulang karna banyak pekerjaan
Katanya kau rapat, katanya kau lembur
Mengapa aku s’lalu percaya
Di dompetmu aku temukan sepucuk
surat cinta
Di sakumu ada karcis binaria
Di mobilmu aku temukan sapu tangan wanita
Satu nama terukir disana
Di sakumu ada karcis binaria
Di mobilmu aku temukan sapu tangan wanita
Satu nama terukir disana
Katakanlah sejujurnya
Untuk apa kau bersandiwara
Sepandainya kau simpan dusta
Akhirnya tercium juga
Untuk apa kau bersandiwara
Sepandainya kau simpan dusta
Akhirnya tercium juga
Spoken :
“Sayang, ku akui, aku memang sering terlambat pulang
Tetapi bukan karna ada yang lain di hati ini
Mengapa engkau harus ragukan cintaku
Percayalah, aku slalu mencintaimu”
“Sayang, ku akui, aku memang sering terlambat pulang
Tetapi bukan karna ada yang lain di hati ini
Mengapa engkau harus ragukan cintaku
Percayalah, aku slalu mencintaimu”
Seringkali kau buat alasan
Terlambat pulang karna banyak pekerjaan
Katanya kau rapat, katanya kau lembur
Mengapa aku s’lalu percaya
Terlambat pulang karna banyak pekerjaan
Katanya kau rapat, katanya kau lembur
Mengapa aku s’lalu percaya
Di dompetmu aku temukan sepucuk
surat cinta
Di sakumu ada karcis binaria
Di mobilmu aku temukan sapu tangan wanita
Satu nama terukir disana
Di sakumu ada karcis binaria
Di mobilmu aku temukan sapu tangan wanita
Satu nama terukir disana
Katakanlah sejujurnya
Untuk apa kau bersandiwara
Sepandainya kau simpan dusta
Akhirnya tercium juga
Untuk apa kau bersandiwara
Sepandainya kau simpan dusta
Akhirnya tercium juga