Nama itu sering di bibir ini
Wajahnya pula sering di hati
Sungguhnya dikau serba sederhana
Tapi bagiku kau cukup sempurna
Wajahnya pula sering di hati
Sungguhnya dikau serba sederhana
Tapi bagiku kau cukup sempurna
Terasa bagaikan baru semalam
Saat-saat pertemuan
Menyembunyikan debar di balik senyum
Dalam hati putih cinta menguntum
Saat-saat pertemuan
Menyembunyikan debar di balik senyum
Dalam hati putih cinta menguntum
liriklagukenangan.blogspot.com
Jika dulu aku bebas melangkah
Denganmu rela terpenjara
Bukan nama paras rupa atau harta
Terpaut pada budi bahasa
Denganmu rela terpenjara
Bukan nama paras rupa atau harta
Terpaut pada budi bahasa
Apalagi yang harus ku pinta
Darimu Tuhan yang Maha Pemurah
Darimu Tuhan yang Maha Pemurah
Namamu di bibir terus meniti
Wajahmu masih di hatiku
Di mata orang engkau insan biasa
Bagi diriku engkau istimewa
Wajahmu masih di hatiku
Di mata orang engkau insan biasa
Bagi diriku engkau istimewa
Jika dulu aku bebas melangkah
Denganmu rela terpenjara
Bukan nama paras rupa atau harta
Terpaut pada budi bahasa
Denganmu rela terpenjara
Bukan nama paras rupa atau harta
Terpaut pada budi bahasa
Apalagi yang harus ku pinta
Darimu Tuhan yang Maha Pemurah
Darimu Tuhan yang Maha Pemurah
Namamu di bibir terus meniti
Wajahmu masih di hatiku
Di mata orang engkau insan biasa
Bagi diriku engkau istimewa
Wajahmu masih di hatiku
Di mata orang engkau insan biasa
Bagi diriku engkau istimewa